Perilaku Keberagamaan Masyarakat Sunda Jawa Barat

Deni Miharja

Abstract


Manusia akan menjalin hubungan dengan Tuhan melalui pola emosional yang melibatkan sistem kognisi (keyakinan agama, ajaran agama, mitos, dan dogma), sistem perilaku sosial (upacara doa bersama, ritual, dan liturgi), dan organisasi dengan individu lain. Karena sifat subjektif dari pengalaman keagamaan, individu akan memiliki perasaan yang berbeda. Dengan informasi ini, terbukti bahwa pengalaman keagamaan adalah hubungan batin seseorang dengan kekuatan gaib (Tuhan), dan bahwa hubungan ini dapat dipupuk dengan pengamalan ajaran agama dan ritual dalam bentuk konsep dan perasaan. Karena kenyataan bahwa tingkat pengalaman keagamaan dan ajaran agama yang dipraktikkan setiap individu berbeda-beda, setiap orang akan memiliki pengalaman keagamaan yang unik. Hal inilah yang terjadi dalam masyarakat sunda di Kota Bandung. Penelitian ini mengungkap: Pertama, Masyarakat sunda menggunakan karya seni kebudayaannya dala acara keagamaan. Kedua, Karakteristik Keberagamaan Masyarakat Sunda sangat beragam hal itu terbagi dalam sikap sebagai manusia, masyarakat, pola hubungan dengan alam, dan melahirkan keseimbangan aspek lahiriah dan batiniah. Ketiga, Keberagamaan masyarakat Sunda terlihat dari peninggalan-peninggalan spiritual masyarakat Sunda kuno dalam bentuk perilaku atau ritual yang mendarah daging dan gigih yang hingga kini terus dilestarikan



DOI: http://dx.doi.org/10.15575/jp.v6i1.169

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Perspektif is indexed By: